CREAT. BUILD. NO TRACE.

on Senin, 27 Mei 2013

Berkarya itu membuat sesuatu yang baru, hasil pemikiran dan ide milik kita sendiri. Sepertinya itulah yang harus didengarkan dan di hayati oleh para pembuat karya komersil di indonesia. Saya sering mendengar karya musisi bangsa ini yang hanya meniru hampir secara keseluruhan lagu dah bahkan hanya mengganti lyrics dan nada pada bagian-bagian tertentu agar terdengar sedikit berbeda, tapi pada dasarnya itu adalah sama. Sebagai contoh saya paling risih dengan band yang belum lama terkenal kita sebut saja LC, lagu duet dengan penyanyi perempuan mereka sebenarnya terlalu mirip dengan lagu cipataan band Boys Like Girls yang berduet dengan Taylor Swift yang berjudul Two Is Better  Than One. Kemudian masih ada lagi, kita sebut saja nama band nya Dmn, irama intro dari salah satu lagunya boleh dibilang sama dengan irama dari lagu Starlight milik band asal Britania raya, Muse. Dan masih banyak karya-karya musik negeri ini yang hanya sekedar meniru. Saya sebagai penikmat musik merasa marah dan Nhek mendengar karya para musisi negeri ini yang hanya menjiplak, dan saya rasa menjiplak itu tidak berkualitas, sama sekali tidak berkualitas.  So, marilah kita bersama-sama memajukan industri musik negara kita dengan berkarya yang pure karya kita sendiri namun tetap yang berkualitas tentunya, yang tidak hanya sekedar bisa tampil di acara musik pagi-pagi atau sore-sore. Ada begitu banyak karya musik yang hebat di luar sana yang bisa kita jadikan inspirasi, inspirasi yaa? bukan meniru nya. Mari berkarya, mari kita bangun industri musik yang berkualitas, dan bukan copas.http://londonbandphotography.co.uk/wp-content/uploads/2009/10/all-time-low-ballroom-01.jpg

GENERATION OF MIRACLE

on Senin, 08 April 2013
Klub basket smp Muntilan, sebuah klub basket kuat dengan  lebih dari 100 anggota. Di antara catatan brilian mereka ada 5 orang berbakat yang memenangkan kejuaraan 3 kali berturut – turut tanpa terkalahkan yang di sebut sebagai “Generasi Keajaiban”. Namun ada sebuah cerita yang ganjil tentang generasi keajaiban, meskipun kurang di kenal dan buruk dalam catatan permainan ada satu orang lagi pemain yang di akui oleh lima orang berbakat tersebut. Pemain bayangan ke enam yang misterius.
Namun cerita bermula saat generasi keajaiban lulus dari smp, mereka terpisah di sma – sma yang meminati bakat mereka. Dhanil Al Ghifary, memilih masuk MAN 1 YK. Sebuah SMA yang kurang baik dalam bidang olahraga basket mereka. Dhanil mendaftar klub basket beberapa hari setelah MAN 1 YK memulai kbm nya. Itu adalah hari di mana setiap ekstra kulikuler serentak mempromosikan diri masing – masing kepada siswa baru masuk dan di gelar di stand – stand kecil di halaman sekolah.
Singkat cerita MAN 1 dengan Dhanil telah mendapat anggota klub basket baru dan telah siap dengan kejuaraan dan kualifikasi Inter High yang akan di mulai 2 bulan mendatang. Ada 5 orang anggota baru dalam klub basket MAN 1, salah satunya Dhanil dan 4 orang lagi. Di antara 4 orang itu ada seorang anak yang memiliki postur di atas rata – rata anak kelas 1 namanya Yussuf Al Banjari. Sampai sekarang belum ada yang tahu apa kekuatan tersembunyi yang ia miliki. Di samping itu Mansa (sebutan man 1) memiliki pelatih hebat, seorang cewe kelas dua yang memiliki kemampuan melihat kekuatan seseorang dalam bentuk angka  hanya dengan melihat fisiknya saja, dan masih ada para senior kelas 2 yang memiliki keahlianya masing – masing, yah.. karena klub basket Mansa memang baru di bentuk tahun lalu.
Waktu menyisakan satu bulan setengah sebelum kejuaraan di mulai yang kemudian menyusul kualifikasi Inter High. Setiap sekolah berlomba memperkuat amunisi mereka dengan latihan – latihan dan pertandingan uji coba melawan sekolah lain. To be continue..



Bethlehem Van Java se "Istimewa" Jogjakarta

on Minggu, 10 Maret 2013
Muntilan, sebuah kota kecil diantara Jogjakarta dan Magelang, merupakan sebuah kota kecil yang indah dengan bermacam arsitetur dari zaman ke zaman, serta merupakan pusat kegiatan pendidikan, pariwisata serta ekonomi  yang ditopang dengan berbagai aspek sumber daya. Selain memiliki banyak potensi yang umum di lihat dari sudut pandang banyak orang, di back street notes kita akan melihat sekilas keistimewaan kota ini dari sudut pandang back street. 
Di sepanjang jalan pemuda kota ini kamu bisa melihat berbagai arsitektur yang indah yang bisa kita lihat dengan berjalan kaki di trotoar. Sore hari menjelang matahari terbenam, jalan pemuda akan ramai oleh para pejalan kaki yang lalu lalang melintasinya, suasana sore membuat kita seperti kembali ke zaman awal kemerdekaan dengan arsitektur bangunan lama di sekeliling kita yang masih kokoh berdiri samapai sekarang.
Diantara banyak keistimewaan Muntilan, kali ini kita akan bahas soal keistimewaan Kulinernya. Aku sendiri sering heran kenapa di jogja nama nasi goreng meraka ganti menjadi magelangan ? padahal di muntilan sendiri yang notabene sebagai pusat jajanan nasi goreng dan bakmi godhog, tidak mengganti nama nasi goreng mereka menjadi jogjanan, hahaha emang istimewa sekali nih kota. 

-sebelumnya maap buat para pembaca bcstnotes yang budiman, post pertama sampe sini dulu, tapi masih ada lanjutanya kok. So tunggu aja yah, n' makasih atas waktunya :) -